Kelanjutan Kisah Thomas dan Kawan - Kawan di Sekuel Maze Runner: The Death Cure (2018)

Selasa, Agustus 22, 2017
Pratinjau

Maze Runner: The Death Cure adalah kelanjutan kisah dari film thriller action The Maze Runner (2014) dan Maze Runner: The Scorch Trials (2015). Sekuel final dari serial film ini yang rencananya tayang pada tahun 2017 ternyata harus tertunda akibat kecelakaan/insiden yang dialami aktor utama film ini Dylan O'Brien (Thomas).

Maze Runner: The Death Cure sendiri dijadwalkan akan tayang pada 9 February 2018. Film ini akan bercerita tentang perjuangan Thomas dan teman - temannya menemukan obat ampuh untuk menangkal virus Flare yang merubah jutaan manusia menjadi mayat hidup (zombie). Tentunya film ini sangat ditunggu oleh penonton yang sudah sangat menunggu lama akan kehadiran akhir kisah dari trilogi The Maze Runner yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya penulis jenius James Dashner.

Film yang mendapat rating cukup memuaskan dari kritikus film dunia ini kabarnya akan menjadi akhir kisah petualangan Thomas dan teman - teman dalam serial The Maze Runner. Bagi penonton yang sedari awal sudah membaca buku trilogy karya Dashner ini pasti sudah tidak asing lagi dengan cerita yang disusun dengan sangat apik dan penuh misteri.

Ketika film pertama dari serial ini muncul, kita dihadapkan dengan sekelompok remaja yang terperangkap disebuah tempat misterius yang ternyata adalah sebuah labirin raksasa yang sangat menakutkan. Sekelompok remaja yang menamakan diri mereka pelari labirin mencoba memecahkan misteri dari labirin raksasa ini selama bertahun - tahun lamanya.

Pratinjau

Dalam serial film ini kita disuguhkan konflik - konflik menegangkan yang terkadang menyulut emosi penonton, ketegangan juga terjadi ketika Thomas dan teman - teman harus menghadapi monster Griever, sebuah mesin yang memiliki otak dan dapat merubah manusia menjadi zombie. Film pertama berakhir dengan terpecahkannya misteri labirin raksasa yang ternyata hanya sebuah tempat buatan manusia yang dikendalikan melalui komputer - komputer canggih.

Selanjutnya pada film kedua Maze Runner: The Scorch Trials yang rilis pada tahun 2015 menceritakan kelanjutan kisah para remaja tersebut setelah keluar dan bebas dari labirin raksasa. Pada film ini kita dibuat kaget dengan alur cerita yang tiba - tiba berubah drastis menjadi Post Apocalyptic yang sangat menegangkan.

Setelah keluar dari labirin raksasa mereka dibawa kesebuah camp yang berisi ratusan remaja lainnya yang juga berhasil lolos dari labirin tersebut. Hal ini membuat mereka penasaran apa tujuan dibuatnya labirin raksasa dan menempatkan mereka semua dalam lumbung monster menakutkan Griever dan menghabisi nyawa teman - teman mereka satu persatu. Perlahan rahasia besar WCKD (World Catastrophe Killzone Departmen) sebuah organisasi ilmuan dunia yang melakukan riset dan pengembangan serum untuk menangani virus Flare.

Akhirnya rahasia diciptakannya labirin dan alasan mengapa mereka berada disana terpapar dengan sangat jelas ketika Thomas berhasil menyelinap ke sebuah ruangan yang berisi puluhan manusia yang berada dalam tabung kaca dengan lampu berwarna biru menyala yang sedang dipanen sebagai bahan utama serum penangkal virus flare. Hal ini juga mengungkap bahwa beberapa diantara mereka adalah manusia kebal yang tidak bisa terinfeksi oleh flare dan Thomas adalah salah satu diantaranya. Menyadari hal tersebut mereka berusaha melarikan diri dari WCKD dan mencari The Right Arm sekelompok orang yang menentang perbuatan WCKD menculik dan memanen anak - anak sebagai bahan penelitian dan pengobatan virus Flare.

Pratinjau

Film berjalan dengan sangat progresive, adrenalin penonton dibuat ikut berpacu seolah - olah sedang berpetualang dengan Thomas dan teman - teman. Film ini juga menjadi semakin menarik dengan hadirnya aksi kejar - kejaran dengan zombie - zombie mengerikan yang bisa muncul kapan dan dimana saja.

Film kedua diakhiri oleh pertarungan yang memporakporandakan tempat persembunyian The Right Arm setelah puluhan pasukan WCKD mendatangi tempat rahasia tersebut yang ternyata didapat dari Teresa, wanita yang selalu bersama Thomas. Tidak disangka - sangka ternyata Teresa adalah mata - mata WCKD yang dibiarkan ikut dengan Thomas dan teman - teman agar bisa melacak keberadaan persembunyian The Right Arm. (Didalam tubuh Teresa dan thomas terdapat chip yang dapat mengendalikan otak mereka dan berbuat diluar kendali). Kisah ini ditutup dengan sumpah Thomas yang akan membalas dan kembali ke WCKD untuk menyelamatkan Minho yang tertangkap pada pertempuran di camp persembunyian The Right Arm.

Salah satu yang membuat film ini menjadi menarik adalah suguhan drama yang mengalir dengan ringan dan kompleks, terlebih lagi emosi penonton yang terombang - ambing dengan hadirnya konflik diantara karakter.

Pada film pertama, adegan yang paling mengaduk - ngaduk batin saya adalah ketika Chuck (Blake Cooper) mati tertembak oleh pistol yang diacungkan Gally (Will Poulter) sehingga membuat impiannya untuk bertemu kedua orangtuanya sirna dan hal tersebut sangat membuat Thomas terpukul karena sudah berjanji untuk mewujudkan mimpi Chuck.

Pratinjau

Pada film kedua, adegan yang sangat menarik sekaligus penuh emosi ketika Winston yang diperankan oleh Alexander Flores sekarat dan akan dalam keadaan terinfeksi virus Flare secara utuh dan mengubah dirinya menjadi zombie, Winston lalu meminta teman - temannya pergi meninggalkannya dihamparan padang pasir tersebut dan melanjutkan perjalanan, bagian yang menjadi favorit adalah ketika mereka sedang berjalan di gurun dengan gambar siluet dan berhenti diam sementara dan tertunduk ketika letusan sanjata api yang digunakan Winston untuk menembak kepalanya sendiri terdengar.

Pratinjau

Dari segi visual efek film ini menurut saya sangat baik dan bisa memunculkan kesan realistis dalam setiap adegan. Belum lagi visual efek dari zombie - zombie kelaparan yang membuat penonton tegang disetiap kehadirannya. Bagi saya tidak ada celah yang bisa saya kritik, dari segi dialogpun film ini terkesan sangat hemat dan tidak banyak omong kosong shingga membuat film ini begitu mengalir dan mudah untuk dipahami.

Bagaimana Kelanjutan Kisah Petualangan Thomas dan Teman - teman dalam Maze Runner: The Death Cure (2018)?

Sejujurnya saya begitu kecewa ketika mendengar kabar bahwa film ini jadwalnya akan mundur dari yang semula akan rilis di tahun 2017 pada bulan februari menjadi februari 2018. Rasa penasaran saya rasanya sudah tidak dapat dibendung, saya sempat beberapa kali berfikiran untuk membeli novel buatan James Dashner itu untuk mengetahui kelanjutan cerita yang membuat penonton penasaran. Saya sendiri sebenarnya bukan tipe orang yang mudah untuk membaca novel apalagi ini adalah novel yang sangat tebal dan merupakan hasil Translate, pernah saya coba untuk membaca versi aslinya, malah saya makin bingung karena kosa kata saya masih miskin hehehe. Saya juga befikiran jika seandainya saya membeli buku tersebut apakah saya dapat merasakan sensasi membaca yang sama dengan ketika menonton film tersebut dibioskop?

Setelah lama berdebat dengan batin, akhirnya saya membeli Novel yang tercetak dengan 436 halaman tersebut dan habis saya tuntaskan dalam beberapa hari. Diluar ekspektasi saya, membaca novel ini punya sensasi yang lebih epic! Menurut saya dibanding dengan menonton film, fantasi imajinasi kita bisa begitu sangat liar dibanding dengan apa yang disuguhkan ketika menonton film. 

James Dashner berhasil mengemas cerita dengan sangat misterius dan penuh tanda tanya, bagamana Dashener sukses menggambarkan tiap konflik dalam novel begitu nyata didalam imajinasi pembaca, tapi walaupun begitu bagi saya hal ini tidak terlepas dari gambaran visual pada film - film sebelumnya yang membuat saya lebih mudah berimajinasi dengan buku ini.

Pratinjau

Kelanjutan kisah petualangan Thomas dan Teman - temannya dalam Novel Maze Runner: The Death Cure sangat jauh dari ekspektasi saya, plot cerita yang disuguhkan sangat menarik dan tetap membuat emosi pembaca bercampur aduk. Dalam novel Maze Runner: The Death Cure, dimulai dengan perjalanan Thomas untuk kembali ke WCKD demi menyelamatkan Minho (Ki Hong Lee). Namun aksi tomas tidak berjalan mulus, ia bahkan dikurung dengan waktu yang sangat lama disebuah tempat di WCKD dan harus berhadapan dengan Janson (Aiden Gillen) yang punya dendam kesumat dengan Thomas.

Cerita berlanjut dengan begbagai konflik yang membuat Thomas kembali mencoba mencari cara untuk meloloskan diri dari WCKD dan keluar dari neraka tersebut. Singkat cerita thomas berhasil kabur bersama dengan beberapa orang temannya dan pergi kesebuah kota yang tidak diceritakan pada film sebelumnya (atau mungkin saya yang tidak menyimak) dan disinilah terjadi banyak konflik yang menyesakkan dada dan beberapa kali membuat saya mengumpat - umpat James Dashner karena plot cerita yang membuat saya bertanya - tanya penasaran.

Dalam novel ketiga ini kita akan disuguhkan dengan watak karakter yang benar - benar membuat kita jengkel sama-hal-nya dengan konflik - konflik emosi pada film pertama dan kedua. Karakter thomas yang sangat ceroboh selalu saja membuat emosi saya melunjak walaupun hanya sekedar membaca tulisan - tulisan yang ada pada novel tersebut, ditambah lagi karakter Minho yang keras kepala dan realistis. Dalam kisah terakhir ini kita akan disajikan dua karakter ini yang mana kita tahu mereka punya watak yang bertolak belakang satu sama lain.

Secara keseluruhan menurut saya cerita dari kelanjutan sekuel film The Maze Runner ini sangat menarik dan mempunyai cerita yang padat serta menguras emosi. Konflik yang dimunculkan juga tidak kalah dari cerita sebelumnya, disetiap halaman kita dihadirkan kejutan - kejutan dari cerita yang memunculkan karakter - karakter lama yang diluar ekspektasi.

Sederhananya, drama persahabatan menurut saya masih menjadi nilai jual dan kunci dari film ini. Tidak bisa dipungkiri memang pembaca/penonton dibuat terikat dengan setiap karakter yang ada pada buku ini. Saya berharap dengan ekspektasi yang tinggi sama dengan film - film sebelumnya dimana sutradara Wes Ball berhasil mengemas cerita pada novel ini dengan sangat baik dan detail.

Jika teman - teman ingin membaca kelanjutan keseruan dari Trilogi The Maze Runner ini, kalian bisa membeli buku translate Maze Runner: The Death Cure terbitan Mizan Fantasi di Gramedia atau toko buku terdekat dan dijamin kalian tidak akan kecewa dengan suguhan konflik yang hadir didalam buku tersebut.

Pratinjau

Sebagai rahasia bersama, akhir cerita dari The Maze Runner; Maze Runner: The Death Cure bisa dikatakan Happy Ending walaupun bagi saya ini merupakan akhir yang menyedihkan karena harus kehilang beberapa karater yang perannya begitu banyak muncul dalam cerita tersebut.

Bagaimana menurutmu?

Tulis di kolom komentar ya.


Diberdayakan oleh Blogger.